Kamis, 09 Oktober 2014

Pendakian Gunung Merbabu 3142 Mdpl


Pendakian Perdana Esktra Nekat


Gunung Merbabu

        Gunung Merbabu adalah salah satu gunung yang berada di Magelang, Jawa Tengah. Gunung Merbabu mempunyai ketinggia 3.142 Mdpl. Ada empat jalur pendakian yaitu via Selo (Boyolali), Wekas (Magelang), Cunthel dan Thekelan (Kopeng).

        Impian sejak SMA MAN akhirnya bisa direalisasikan tiga tahun setelah lulus dari bangku sekolah, yaitu mendaki gunung. Berdua bersama kawan seperjuangan waktu perang sekolah, iya hanya berdua dengan kebodohan tak tahu sama sekali ilmu pendakian dan hidup di alam, hanya modal nekat. Namun dari semua ini semua petualanganku bermula. Gunung Merbabu jadi target operasi pertama kami.

Gue :)
Darma

Kami memilih jalur Wekas Magelang karena yang terdekat dari rumah. Aku Aqin sang pengkhayal ketinggian dan temanku Darma ga tau sang apa dia, katanya sih sang kemu suek :D. Tanggal 28 september 2013 kami berangkat dari Sleman Yogyakarta jam 07.00 pagi naik motor j***t*r jett. Dengan bangganya aku di belakang membawa carrier seakan akan semua pengendara di jalan melihat kami, sombongpun sudah keluar dari pikiranku yang berbuah ban motor j***t*r jett kami Darma.

Pintu Gerbang Jalur Wekas

Singkatnya jam 09.00 sampai di pintu gerbang pendakian Gunung Merbabu via Wekas. Jam 09.30 Alkhamdulillah sampai di basecamp. Tanpa basa basi tak perlu istirahat kami langsung mendaftarkan diri, berdoa tak lupa dan mulai pendakian. Dengan bimbang tak tahu dimana jalurnya kaki melangkah dengan beban di pundak kami bertemu 4 mahasiswa UGM yang akan melakukan pendakian juga. Mereka Joko (leader), Hafidz, Rian, Fery.

Dari yang gede Hafidz (kanan), Rian (tengah), Joko (kiri), Fery (bawah)

            Kami saling sapa dan cerita kemudian oleh leader mereka mas Joko tak uu' yang sudah sering melanglang ke berbagai gunung di dunia Jawa, aku dan temanku di ajak untuk mendaki bareng. Alkhamdulillah ketemu malaikat kawan penyelamat yang dengan sabarnya menunggu aku yang pada pendakian ini menjadi yang paling merepotkan. Dikit dikit capek, kram kaki. .maafkan aku kawan. .hehe. Betapa nikmatnya sakitnya kram ouuuuhhhh...





         Hampir 5 jam aku baru sampai pos 2 (campground), rasanya bahagia bisa istirahat. Kebodohanku dan Darma pun terungkap, apa ???? Kita belum bisa mendirikan tenda, yang terlihat dari kami hanya bingung, pucet, muntah berak *upsss. Sang Leader Joko tahu dengan keadaanku dan segera menolong dan memberi tahu cara mendirikan tenda. Betapa konyolnya pendakian perdanaku :(.

Tenda Kami

Joko

Gue


           Di pos 2 Gunung Merbabu via Wekas ini terdapat sebuah mata air bersih yang biasa digunakan oleh para pendaki untuk minum dan memasak. Kami pun segera mulai memasak untuk mengisi perut yang sudah meronta ronta ingin di isi. Nasi putih dan mie s*d*p ditemani susu jahe, tak seberapa tapi nikmatnya luar biasa. Selesai mengisi bahan bakar perut kami jalan jalan di sekitar area camp karena kebetulan pas tenggelamnya matahari atau sunset. Semua seakan terpana, terpukau, takjub melihat detik detik tenggelamnya matahari. Subhanallah betapa indahnya ciptaamu yaa Allah. 

Sunset pos 2 Gunung Merbabu

Sunset pos 2 Gunung Merbabu

Fery


           Sore berganti malam udara semakin dingin menusuk tulang, untuk menghangatkan badan kami membuat api unggun dan menyeduh beberapa gelas kopi. Betapa hangatnya percakan kami, api unggun menambah suasana semakin akrab. Tak terasa sudah jam 21.00 kami masuk tenda dan istirahat untuk mengisi ulang kembali tenaga.




Jam 01.30 dinihari kami bangun dan bersiap siap untuk melanjutkan pendakian ke puncak (summit attack). Udara begitu menghajar tulangku yang belum pernah sama sekali terjamah oleh belaianmu angin gunung. Kami berdoa dan dengan semangat yang membara di tengah bekunya suhu di Gunung Merbabu, tenda kami tinggal di pos 2. Tas carrier di gantikan oleh daypack yang berisi minum dan cemilan secukupnya saja karena medan untuk summit attack lebih berat. Dengan headlamp di kepala kami pun segera menembus kegelapan dan dinginya udara. Walau udara sangatlah dingin keringat tetap mengucur, nafas ngos ngosan, hidung meler bercampur debu dan membentuk sebuah maha karya *upil*.Bau belerang terasa menusuk hati hidung, oksigen menipis. Satu per satu gugur dalam peperangan pendakian menuju puncak ini.

Perjalanan summit attack



               Hanya satu yang selalu tidak menampakan rasa lelahnya yaitu si Joko, luar biasa ni anak. Tapi dengan tekad yang membara kami perlahan terus meneruskan pendakian kami.

            Saat mau sampai jembatan setan sudah terlihat matahari terbit (sunrise) mengintip di balik awan. Karena aku sudah merasa terlalu lelah dan Darma takut melewati jembatan setan yang kanan kiri adalah jurang, aku memutuskan berhenti dan menunggu sunrise disini. Joko and gank melanjutkan ke puncak kentheng songo.

Sunrise Guung Merbabu



Hafidz


            Aku menikmati ciptaan Allah yang begitu luar biasa ini, Subhanallah kalimat yang selalu terucap dari bibir dan hatiku. Mengabadikan pemandangan ini dengan foto foto menjadi wajib hukumnya. Sampai sekitar jam 07.00 Joko and gank belum kembali juga, akhirnya kuputuskan untuk turun lebih dulu.


           Perjalanan turun ternyata berat juga, dengkul gemetar tak kuat menahan topangan tubuh. Jam 09.00 sampai di pos 2 kembali. Kami mulai masak lagi untuk sarapan, tak lama kemudian Joko and gank sampai juga, mereka pun mulai memasak. Setelah sarapan kami istirahat sebentar, tidur. Jam 10.00 bangun kemudian beres beres tenda, packing untuk turun gunung. Salam perpisahan dan terima kasih ku ucapkan untuk kawan kawan Joko, Hafidz, Rian, dan Fery karena mereka masih mau istirahat dulu. Mau tak mau aku hanya berdua dengan Darma turun mendahului mereka. Terima kasih kawan untuk semua bantuanya.


        Perjalanan turun kulalui dengan lebih enteng, lebih cepat, mungkin karena kaki sudah mulai terbiasa. Sekitar jam 12.30 pemukiman warga sudah mulai kelihatan. Saat sampai pemukiman sekitar jam 13.00 insiden terjadi, carrier Darma yang ku bawa putus, syukur dah nyampe bawah.

          Sampai basecamp kita langsung pulang tak istirahat dahulu karena pengen segera istrahat memeluk pacar bantal dirumah. Sampai rumah jam 15.30, Alkhamdulillah diberi keselamatan.

Kusimpulkan ini adalah pendakian konyolku yang berani mendaki tanpa ilmu sedikitpun, untung Allah masih sayang kepadaku sehingga dipertemukan dengan Joko and gank. Jangan seperti aku, mendakilah dengan bekal ilmu yang memadai atau bersama teman yang memang sudah berpengalaman dalam hal mendaki. Karena fatal akibatnya. Sekian, 


Gunung Merapi dari puncak Kentheng Songo Gunung Merbabu

Rian
Joko

Fery

Hafidz

Thanks to : Joko, Hafidz, Rian, and Fery :) , Jasamu akan selalu ku kenang sampai hayat di kandung badan :p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar