Rabu, 15 Oktober 2014

Penyakit Pendaki Gunung dan Penanganannya

Pendakian gunung merupakan aktivitas di luar ruangan atau outdoor, yang sering di hadapkan dalam keadaan ekstrim. Banyak korban jiwa yang meninggal di akibatkan kecelakaan procedur seperti tersesat kemudian hilang atau terjatuh dari tebing. Banyak pula yang di akibatkan oleh penyakit yang terjadi di gunung saat tubuh sudah mulai kelelahan. Disini saya akan membahas tentang beberapa penyakit yang sering di alami oleh pendaki di gunung.


KRAM ( HEAT CRAMPS )
Biasanya terjadi saat tubuh mulai kelelahan karena kepanasan atau suhu tubuh yang meningkat sehingga otot mengejang karena keluarnya keringat yang berlebihan. Keringat yang berlebihan akan mengeluarkan bnyak cairan dan garam ( termasuk natrium, kalium, dan magnesium ) sehingga terjadilah kram. Gejalanya biasanya terjadi pada kaki dan betis, tapi terkadang tangan pun juga bisa terjadi kram. Otot yang kerkena kram akan tegang, kaku dan susah untuk di gerakkan. Penangananya dengan makan atau minum yang mengandung garam. Bisa juga dengan menggunakan oralit. Kram yang disebabkan oleh panas jika tidak segera ditangani akan menyebabkan heat exhaution.


  • Heat Exhaution

Adalah kelelahan karena terpapar sinar matahari yang panas dalam jangka waktu yang lama. Penderita heat exhaution akan berkeringat banyak, tekanan darah rendah, dan bisa terjadi pingsan. Heat exhaution di tandai dengan terlalu lelah, badan basah kuyup karena banyaknya keringat yang keluar, jika berdiri penderita akan merasa pusing seoerti terkena anemia, penderita menjadi linglung, dan perubahan warna kulit yang menjadi lebih pucat dan lembab. Penangananya segera istirahat di tempat yang teduh, jika korban memakai jaket atau baju tebal sebaiknya di lepas agar suhu panas segera berganti, dan berikan minuman berelektrolit. Di atas heat exhauton ada heat stroke.
  • Heat Stroke

Terjadi karena panas yang ekstrem dan keringat tidak dapat keluar. Heat stroke bisa berakibat fatal, kerusakan jaringan permanen atau bahkan kematian di saat suhu mencapai 41° C atau lebih. Gejalanya kepala pusing hebat atau vertigo, detak jantung dan suhu tubuh meningkat sampai 41° C , dan penderita akan kejang sampai kehilangan kesadaraan. Penanganannya hampir seperti heat exhaution, bawa ke tempat yang teduh, buka bajunya, dan berikan selimut basah untuk menutup tubuhnya, selalu periksa suhu tubuhnya dan selimut basahnya, jika selimut basah sudah mulai mengering segera basahi lagi sampai suhu si penderita benar benar sudah turun.

HIPOTERMIA
Penyakit ini terjadi saat kondisi tubuh kehilangan panas lebih cepat dari pada tubuh menghasilkan panas dan menurunnya suhu tubuh di bawah 35° C. Menyebabkan bekunya tubuh  karena terkena terkena suhu dingin di ketinggian gunung yang lama, pembuluh darah mengerut, dan memutus aliran darah yang menuju hidung, telinga, tangan, dan kaki. Gejalanya tubuh penderita akan menggigil hebat, nadi dan detak jantung melemah, napas juga akan semakin lemah, kulit menjadi pucat dan dingin, penderita juga akan meracau yang tidak masuk akal.


Suhu ekstrem yang sering terjadi di gunung, seperti dingin yang mencapai dibawah 11° C bahkan sampai 0° C, hujan lebat yang membawa udara semakin dingin, tak jarang juga pendaki sering di hadapkan oleh badai saat gunung. Hipotermia adalah salah satu pembununh terkejam para pendaki gunung.
Penanganannya jangan biarkan korban tidur, karena dengan tidur kondisi badan semakin lemah dan kehilangan kesadaran sehingga badan tidak bisa mengahasilkan panas sendiri. Selalu ajak ngobrol dan beri semangat bila perlu tampar pipinya pelan pelan bila korban tak sadarkan diri. Jika korban dalam keadaan sadar berikan minuman hangat. Buatlah api unggun kecil di sekitar tubuh korban jika si korban sedang tidak berada dalam tenda. Lepaskan baju basah yang menempel dan segera ganti dengan baju kering. Selimuti korban dengan thermal blanket atau selimat alumunium, dan masukan kedalam sleeping bag. Bisa juga dengan menambahkan botol yang di isi air panas ditempelkan ke tubuhnya. Sambil menunggu keadaan si korban membaik bisa beberapa teman membantu dengan memeluk korban untuk mengembalikan suhu ke normal. Karena tak ada yang paling hangat kecuali pelukan, *cieee. Jika keadaan korban belum manandakan baik segeralah minta pertolongan pendaki lain yang sekiranya lebih mengerti dan segera turun ke basecamp untuk lapor agar korban segera tertolong medis yang tepat.

PENYAKIT GUNUNG ( MOUNTAIN SICKNESS )


Penyebabnya adalah penurunan kadar oksigen dalam dalam darah karena ketinggian tertentu. Kurangnya aklimatisasi atau penyesuaian dua kondisi lingkungan yang berbeda. Pergerakan mencapai ketinggian yang terlalu cepat sehingga badan tidak bisa menyesuaikan dengan kondisi baru. Gejalanya terasa pusing, nafas semakin sesak, denhyuk jantung meningkat, dan warna pada bibir menjadi pucat kebiruan. Penanganan istirahat secukupnya, sampai dirasa sudah membaik. Bila belum membaik segera bawa turun penderita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar